Watampone (Humas Bone) – Kerjasama UNICEF dengan berbagai lembaga pendidikan, kesehatan dan masyarakat yang menjadi lokus intervensi di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan telah terlaksana dengan dampak positif tidak hanya terhadap dua puluh lima sekolah/madrasah tetapi juga terhadap sekolah/madrasah yang menjadi kelompok kerja guru dari yang menjadi lokus intervensi itu sendiri.
Salah satu program yang diikuti oleh pendamping MIN 8 Bone adalah Duta PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) kerjasama LemINA (Lembaga Ibu dan Anak) dengan UNICEF oleh Pemerintah Jepang. Adapun pendampingnya adalah Mastang dan Febrianty terhadap peserta didiknya Nur Aini Syam (akrab dipanggil Aini) dan Muh. Sabri (akrab dipanggil Nugi) yang telah mengukir jejak dalam media buku yang telah dibuat oleh LemINA yang berjudul Belajar dari Pandemi COVID-19.
Buku ini berisi tentang program LemINA terkait perlunya sanitasi, kegiatan Dinas Kesehatan, keadaan lingkungan sekolah, membentuk perilaku hidup bersih dan sehat serta kegiatan Duta PHBS selama pelatihan. Salah satu bukti jejak lokus intervensi LemINA terhadap MIN 8 Bone tertuang dalam buku tersebut pada halaman 22 dan 23 dengan judul sub bagian “Pelatihan Guru untuk Perubahan Perilaku”
Didalamnya ada bagian yang menceritakan terkait media pembelajaran yang digunakan oleh pendamping terhadap peserta didik yang dibina. Media yang digunakan merupakan tempat sampah sederhana dengan warna yang berbeda. Warna hijau untuk sampah organik, warna biru untuk sampah anorganik dan warna merah untuk sampah B3 (Bahan Berbahaya Beracun).
“Terima kasih atas buku yang telah diberikan. Ini adalah kenangan manis dan menjadi jejak sejarah bahwa MIN 8 Bone telah menjadi bagian dalam mewujudkan masyarakat yang bersih dan sehat,” pungkas Harnidah Kamad MIN 8 Bone, Kamis (1/9/2022).
Program yang telah dan akan dilaksanakan terus diimplementasikan guna mewujudkan masyarakat yang sehat dan bersih. Dengan harapan sekolah/madrasah yang telah menjadi lokus intervensi dapat memberikan dampak positif terhadap kebiasaan masyarakat di MIN 8 Bone khususnya, dan seluruh masyarakat di Kabupaten Bone secara umum. (Andi Anto/Ahdi)