Somba Opu (Humas Gowa). Pondok Pesantren Tahfizhul Quran Imam Asy-syathiby Wahdah Islamiyah Gowa menggelar Arabic Camp di belakang kompleks pondok pesantren. Kegiatan ini berlangsung pada hari Jumat sampai Ahad (4-6/10/2024).
Kegiatan perdana ini, diusung sebagai kolaborasi bidang kesantrian dan juga bidang bahasa, yang dimotori oleh para pengurus OSIS MPK di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran Imam Asy-syathiby Wahdah Islamiyah Gowa.
Lebih lanjut, kegiatan ini berlangsung dalam rangka menjalin silaturahim dengan pondok pesantren lainnya yang berada dibawah manajerial Wahdah Islamiyah (WI). Selain sebagai ajang silaturahim, juga sebagai bentuk penguatan literasi dalam mengimplementasikan kemampuan berbicara, mendengar, membaca dan menulis dalam bahasa Arab. Sehingga dalam kegiatan ini, tidak hanya berkemah saja melainkan dikemas pula dalam bentuk perlombaan.
Tercatat, Arabic camp ini dihadiri oleh 8 pesantren, dengan jumlah peserta keseluruhan sebanyak 50-an orang. Dengan tuan rumahnya adalah PPTQ Imam Asy-Syathiby, beserta pesantren lainnya seperti SMA Putra Wahdah Islamiyah Makassar, PPTQ An-Nail Gowa, Bilayya, SMA PKPU Wahdah Islamiyah, Rumah Quran Al Faruq, dan Al-Liwa.
Menariknya, kegiatan ini juga untuk mendorong para santri dalam belajar secara mandiri dan aktif berpartisipasi serta membangun interaksi sosial, berkomunikasi dengan bahasa arab secara langsung. Serta, untuk mengembangkan sikap disiplin, kerjasama dan rasa tanggung jawab.
"Kegiatan ini pertama kalinya kita laksanakan dengan mengundang sekolah dan pesantren-pesantren di internal kita di Wahdah Islamiyah, alhamdulillah bisa kita laksanakan dengan baik, ini juga dengan kolaborasi dari bidang kesantrian dan bahasa, dan juga melibatkan pengurus OSIS" ungkap Mulyadi, kepala kesantrian.
Kegiatan yang dilaksanakan secara terbatas ini mengusung konsep yang berbeda dengan kegiatan perkemahan dari biasanya. Yakni sebagai pendekatan dalam menumbuhkan kebiasaan berbahasa Arab melalui kegiatan outing class, dalam bentuk perkembahan sehingga dinamakan Arabic Camp.
Tujuannya adalah menguatkan bahasa Arab dalam suasana yang berbeda, lebih santai dan disukai oleh pada santri. Selain, tujuan utamanya adalah untuk bersilaturahim dengan pesantren-pesantren lain.
“Untuk menghilangkan kejenuhan serta menghilangkan persepsi bahwa bahasa Arab itu sulit, maka harus dilakukan di tempat yang baru dan suasana yang baru” jelas Munzir, Kepala Bahasa, yang juga turut mendampingi kegiatan perkemahan.
Munzir berharap, kegiatan ini dapat menjadi program rutin setiap tahunnya. Apalagi minat dan keterlibatan dari pesantren lain juga cukup besar. Menurutnya, penguatan literasi berbahasa arab yang dikemas dalam kegiatan seperti ini akan lebih disukai dan diminati oleh santri.
“Kegiatan ini semoga bisa diadakan kembali dan mengundang lebih banyak lagi sekolah dari lembaga lain” tuturnya.(RA/OH)