Kompetisi AGI

Ikuti Kompetisi AGI, Guru MA PP Nurul Falah Bukukumba ini Bagikan Kisah Perjuangannya Menjadi Guru

Madrasah Aliyah PP. Nurul Falah Borongganjeng Bulukumba, gencar dengan kegiatan-kegiatan Literasi

Bulukumba (Kemenag) - Madrasah Aliyah PP. Nurul Falah Borongganjeng Bulukumba, sejak tiga tahun belakangan ini sangat gencar dengan kegiatan-kegiatan Literasi. Berbagai program terkait hal ini telah dicanangkan oleh Madrasah, baik secara formal maupun dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler untuk para peserta didik.

Selain itu, MA PP. Nurul Falah juga mengikuti berbagai kompetisi yang bermuatan literasi. Bahkan, beberapa di antaranya berbuah prestasi membanggakan untuk madrasah. Baik itu berskala regional, nasional, hingga internasional.

Yang terbaru, MA PP. Nurul Falah kembali mengikuti ajang literasi. Kali ini, melalui salah seorang Tenaga Pendidiknya, Yasir Husain, yang berpartisipasi dalam kompetisi Artikel Guru Inovatif (AGI). Kegiatan ini mengajak seluruh guru di seluruh Indonesia untuk membagikan kisah-kisah inspiratif yang bisa menjadi pelajaran untuk seluruh tenaga pendidik di negeri ini.

AGI diselenggarakan oleh guruinovatif.id, begitu serius melaksanakan lomba ini. Tak tanggung-tanggung, yang menjadi pemenang nantinya, kisahnya akan dijadikan film untuk memotivasi seluruh pegiat pendidikan di negeri ini. Kompetisi ini sendiri telah dilaksanakan sejak 9 April - 9 Mei 2022. Saat ini telah memasuk tahap penjurian. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan akhir Mei 2022.

Yasir Husain, ketika ditemui disela-sela aktivitasnya menjelaskan keikutsertaannya dalam lomba ini, untuk mengangkat kisah perjuangannya menjadi guru selama di MA PP. Nurul Falah. Ia juga menuliskan bagaimana perjalan MA PP. Nurul Falah hingga bisa meraih banyak prestasi dalam tahun belakangan ini.

“Saya mereview lagi awal-awal saya mengajar di Nurul Falah. Waktu itu, kita kekurangan siswa. Madrasah kami belum begitu dilirik. Tali alhamdulilah saat ini sudah banyak peserta didik yang bersekolah di sini,” jelasnya.

“Dulu, kami mengajar, dalam kelas hanya ada 9 hingga 14 siswa. Saat ini, rata-rata per angkatan 50 orang lebih yang dibagi dua kelas. Kisah perjalanan ini, saya tuliskan dalam artikel yang saya ikutsertakan,” tambahnya.

Adapun artikel yang dilombakan tersebut berjudul "Dari Pelosok Membuka Jendela Dunia". Selengkapnya bisa dibaca pada link berikut,

https://guruinovatif.id/@yasir2403/dari-pelosok-membuka-jendela-dunia

Sampai saat ini, artikel tersebut telah dibaca hampir seratus kali. (yh/AFS)


Daerah LAINNYA