Watampone, (Humas Bone) – Pelaksanaan pelatihan Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ) di MIN 8 Bone memasuki hari kedua dengan menghadirkan M. Subaedy, seorang dosen dari IAIN Bone, sebagai pemateri. Pada hari kedua ini, M. Subaedy membawakan materi tentang "Cara Membaca dan Menulis Huruf Hijaiyah." Materi ini bertujuan untuk membantu siswa menguasai dasar-dasar penting dalam melafalkan serta menulis huruf-huruf hijaiyah dengan benar, sehingga mereka dapat lebih fasih dan akurat dalam membaca Al-Qur'an. Kehadirannya disambut dengan semangat dan antusiasme tinggi oleh para peserta didik. Selasa, (29/10/24).
Sebagai seorang dosen yang berpengalaman di bidang pendidikan agama, M. Subaedy menyampaikan materi dengan metode yang interaktif dan mudah dipahami. Ia memulai sesi pelatihan dengan mengenalkan bentuk dan pelafalan setiap huruf hijaiyah, kemudian melanjutkannya dengan penulisan yang benar. M. Subaedy menjelaskan pentingnya penguasaan huruf hijaiyah sebagai fondasi dalam membaca Al-Qur'an dengan baik. “Menguasai huruf hijaiyah adalah langkah pertama dalam mencintai Al-Qur'an. Dengan fondasi yang kuat, kita dapat membaca Al-Qur'an dengan lebih percaya diri dan penuh pemahaman,” ujarnya.
Para peserta didik mengikuti setiap langkah dengan penuh perhatian, dan terlihat sangat antusias ketika diajak untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajari. Dalam sesi praktik, siswa diberi kesempatan untuk menulis huruf hijaiyah satu per satu di papan tulis, sementara M. Subaedy memberikan bimbingan dan koreksi jika terdapat kesalahan. Hal ini dilakukan agar siswa bisa memahami penulisan yang tepat sekaligus melatih koordinasi antara tangan dan pikiran saat menulis huruf hijaiyah.
Pelatihan ini tak hanya menekankan pada aspek teknis penulisan, tetapi juga pada pemahaman mendalam akan keistimewaan huruf hijaiyah dalam Al-Qur'an. M. Subaedy menjelaskan bahwa setiap huruf dalam Al-Qur'an memiliki nilai pahala tersendiri saat dibaca dengan benar. Melalui penjelasan yang religius dan inspiratif ini, peserta didik menjadi semakin termotivasi untuk menguasai setiap huruf hijaiyah. Beberapa siswa bahkan mengungkapkan rasa syukur mereka bisa belajar langsung dari seorang dosen yang memiliki pemahaman luas tentang Al-Qur'an.
Kepala MIN 8 Bone, Hj. Harnidah, mengapresiasi kehadiran M. Subaedy yang telah memberikan ilmu yang sangat berharga kepada peserta didik madrasah. Ia berharap dengan pelatihan ini, para siswa dapat semakin termotivasi untuk memperdalam ilmu Al-Qur'an dan terus meningkatkan kemampuannya dalam membaca dan menulis Al-Qur'an. "Dengan semangat belajar yang tinggi dan bimbingan dari para pemateri yang berkompeten, kami optimis peserta didik MIN 8 Bone dapat tumbuh menjadi generasi yang mencintai Al-Qur'an dan menjadikannya pedoman hidup," ujarnya. Pelatihan BTQ di MIN 8 Bone dijadwalkan berlangsung hingga 2 November 2024 dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan spiritual dan religius siswa. (A. Anto/Ahdi).