Sengkang (Humas Wajo) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo H. Muhammad Yunus mengadiri peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW sekaligus membuka secara resmi semarak Hari Santri Madrasah Aliyah Putri As’adiyah. Kamis (13/10/22)

Dalam sambutannya Kakan Kemenag Wajo H. Muhammad Yunus sebut Pondok Pesantren As’adiyah adalah pilar utama pengembangan pendidikan dan dakwah di Indonesia dan khsusnya di Kabupaten Wajo

"Pondok Pesantren As’adiyah telah berperang banyak didalam penyelenggaraan pendidikan dan dakwah di nusantara ini, saya berbangga bahwa As’adiyah hadir di Sengkang sebagai pilar utama peradaban Islam yang menanamkan nilai-nilai wasathiyah di Kab. Wajo" ujarnya

Kita juga berbangga, sambung Yunus, kepada pemina Madrasah As'adiyah karena baru-baru ini santri kita telah mengukir prestasi yang luar biasa pada berbagai event tingkat provinsi dan bahkan di tingkat nasional, terakhir santri kita dari MTs Putri masuk 10 besar grand final Madrasah Young Researchers pada lomba penulisan karya ilmiah dan juga santri kita dari Aiyah Macanang Alhamdulillah meraih medali emas pada Olimpiade Siswa Indonesia tingkat nasional pada bidang studi biologi, tentu ini adalah kebanggan kita semua sebagai warga Kab. Wajo dan sebagai warga As'adiyah khususnya. 

Pada kesempatan tersebut Kakan Kemenag Wajo juga menyerahkan secara simbolik Sertifikat Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah kepada Kepala MAS As'adiyah Putri, terakreditasi A (unggul) dengan nilai 93 

Sementara, Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah KH. Muhyiddin, dalam sambutannya beliau katakan "Apresiasi dan terima kasih kepada Aliyah Putri dan PDF telah melaksanakan kegiatan ini dan Pengurus As’adiyah sangat merespon apa yang tengah dilaksanakan" ucapnya

Lebih lanjut KH. Muhyiddin berpesan, bahwa ada 3 orientasi yang perlu kita kembangkan di Pondok Pesantren As’adiyah, yang pertama adalah orientasi akademik bagaimana kemampuan intelektual santri, yang kedua mempertahankan ideologi kita dipesantren sebagai ahli sunnah waljamaah dan jangan sampai ada santri dan alumni kita terpapar radikal apalagi teroris, karena As’adiyah adalah wasathiyah tidak terlalu kekiri dan kekanan namun berada ditengah-tengah. terangnya, yang ketiga adalah mempertahangkan kultur, sebagai santri As’adiyah harus mempertahankan budaya dimana sebagai seorang santri punya sikap saling menghargai perbedaan antara lain. Jelasnya

Hadir Prof. Abustani Ilyas, Dekan Univeristas Islam Negeri Alauddin Makassar selaku pembawa hikmah maulid mengajak para hadirin meneladani akhlak Nabi Besar Muhammad SAW sesui dengan tema "Keteladanan Akhlak Nabi Muhammad SAW Sebagai Landasan Meraih Prestasi"

Untuk diketahui Peringatan Maulid Nabi Muhammad dilaksanakan oleh Madrasah Aliyah Putri bekerjasama dengan PDF Putri. (jo)