Parepare, (Humas Parepare) - Gedebok berias telur sungguh menyita perhatian hadirin sewaktu alumni yang berkolaborasi dengan warga Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare mengekspresikan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw., pada Sabtu (12/11/2022).
Selain menyita perhatian, acara tersebut cukup banyak pula menyita waktu tetamu. Sebut saja, sebanyak sebelas agenda acara yang telah dijadwalkan panitia pelaksana pada peringatan kelahiran Rasulullah Muhammad saw. yang berlangsung di aula madrasah tersebut.
Perhatian hadirin diawali dengan penampilan siswa yang tergabung dalam Sanggar Seni MAN 2 Kota Parepare. Ada kasidah rebana, marawis, akustik, dan lirik lagu religi yang diiringi gitar serta musik digital.
Sejam kemudian, tampillah tiga orang protokol yang memandu dan membuka acara dengan tiga versi bahasa, yakni bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa Indonesia. Setelahnya, 'mahallul qiyam' adalah lantunan ayat suci Alquran yang dilanjutkan dengan barzanji kemudian hadirin berdiri sambil berselawat.
Lalu, tampil lagi empat siswa MAN 2 Kota Parepare mengisahkan perihal keteladanan Nabi Muhammad saw. yang menjadi sumber ajaran Islam. Mereka menarasikan keteladanan Rasulullah dalam empat versi bahasa, yakni bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Bugis, dan bahasa Indonesia.
Acara berlanjut pada sesi uraian hikmah Maulid Nabi Muhammad saw. yang diantarkan oleh Sidrah Rahman. Dalam dakwahnya, Sidrah Rahman yang merupakan alumni MAN 2 Kota Parepare ini memesankan beberapa hal seputar pentingnya perjuangan Rasulullah yang berbuah keteladanan.
"Sesuai dengan tema peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. hari ini: 'Meneladani Perjuangan Rasulullah dalam Membangun Peradaban yang Gemilang dan Berakhlakul Karimah', sebenarnya merupakan perwujudan misi Rasulullah sebagai Rahmatan lil Alamin dan menciptakan kedamaian. Olehnya itu, terkhusus kepada Adinda yang saat ini menempuh pendidikan di MAN 2 Kota Parepare, kajilah ilmu karena Allah dan ikhlaslah menerima ilmu dari guru. Kajilah ilmu pengetahuan karena pahalanya sama dengan berjihad di jalan Allah," titip pesannya sebagai alumni.
Pada kesempatan yang sama, Sidrah Rahman yang telah meraih gelar doktor ini pun mengajak hadirin dengan selingan filosofi berbahasa Bugis.
"Teruntuk kepada semua yang hadir. Siapa pun kita, di mana pun kita, apa pun pangkat dan jabatan kita. Janganlah berputus asa dengan rahmat Allah. Mari menanamkan dan ayo menumbuhkembangkan keteladanan Rasulullah, iyanaritu matanre siri' namappakatuna ale (yaitu menjunjung tinggi harga diri atau rasa malu dan tetap rendah hati atau tidak sombong, tidak pula angkuh)," ajaknya dengan bijak disertai filosofi bugis.
Ketika sesi sambutan, Hj. Martina selaku Kepala MAN 2 Kota Parepare membeberkan perkembangan dan peradaban baru di MAN 2 Kota Parepare saat ini.
"Hadirin yang saya muliakan. Di hadapan kita semua telah hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, Muspika Bacukiki Barat (Kapolsek, Danramil, Camat), Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, serta Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Pengawas Madrasah, Anggota DPR, purnabakti Kepala Madrasah sekaligus purnabakti Guru, Tokoh Masyarakat, dan Alumni MAN 2 Kota Parepare yang hebat lagi sukses di masanya hingga sekarang. Dewasa ini, MAN 2 Kota Parepare telah memberikan sokongan kemajuan pendidikan di Kota Parepare. Di dalamnya dikembangkan kegiatan ekstrakurikuler dan pengabdian masyarakat dengan pembelajaran digital yang dikemas dalam satu aplikasi 'Siati Maddupa'. Terdapat peradaban baru dengan kecanggihan teknologi sehingga siswa MAN 2 Kota Parepare senantiasa dididik untuk menciptakan generasi gemilang dan cemerlang," bebernya.
Sebelum pembacaan doa, H. Fitriadi selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare menyempatkan diri hadir memberi sambutan.
"Saya selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare selalu mendukung setiap kegiatan keagamaan. Termasuk peringatan Maulid Nabi seperti ini. Bagi saya, seorang muslim dapat diartikan menolak kelahiran dan kenabian Muhammad saw. apabila tidak memperingati Maulid Nabi. Dengan demikian, diperlukan toleransi intern agama Islam untuk menyikapi hal ini. Kepada seluruh siswa MAN 2 Kota Parepare, Ananda selain berilmu harus pula beradab. Di era milenial ini, ilmu pengetahuan dan teknologi harus dibarengi iman dan takwa," pungkasnya.
Beruntunglah, beruntunglah, beruntunglah, orang yang tidak pernah melihat Rasulullah tetapi mereka cinta dan mengikuti sunahnya. (Adi)