Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Barru menggelar kegiatan Dialog Umat dan Penguatan Moderasi Beragama bertajuk “Merawat Kerukunan, Mempersiapkan Umat Masa Depan.” Acara ini berlangsung pada Kamis, 7 November 2024, di Aula PLHUT Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barru, Mulai pukul 07.30 hingga 17.00 WITA.
Adapun yang menjadi narasumber dalam acara ini yaitu:
Dr. H. Jamaruddin, M.Ag. – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barru serta Wakil Ketua Dewan Penasihat FKUB Kabupaten Barru dan juga sekaligus membuka kegiatan.
Prof. Dr. H. M. Faried Wadjedy, Lc., M.A. – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan sekaligus Ketua Majelis Ulama Kabupaten Barru.
Dr. H. Aminuddin, M.Ag. – Kabag TU Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, yang hadir mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barru.
Dr. Upi Hastati, S.Ag., M.H. – Komisioner yang menangani bidang hukum, mewakili Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Benyamin Bairu, S.Th. – Pendeta Gereja Toraja Kabupaten Barru.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan organisasi masyarakat seperti PC Tanfiziyah NU, PD Muhammadiyah, Muslimat NU, Komunitas Gusdurian Barru, GP Ansor, ISNU, IPIM, Wahdah, DMI, DDI, dan perwakilan agama lainnya, tokoh masyarakat, staf Kemenag, serta tokoh lintas agama dari Kabupaten Barru.
Ketua FKUB Kabupaten Barru dalam sambutannya menyatakan bahwa dialog ini bertujuan mempererat hubungan dan kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Barru. Beliau juga menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan dari Kementerian Agama sehingga kegiatan ini dapat diselenggarakan. Selain itu, beliau berharap para narasumber dapat memberikan pencerahan mengenai pentingnya moderasi beragama dan peran agama dalam menjaga kerukunan di tengah masyarakat.
Materi yang Disampaikan dalam Kegiatan FKUB:
Dr. H. Jamaruddin, M.Ag. - “Urgensi Moderasi Beragama dalam Pembinaan Umat di Kabupaten Barru.” Beliau menekankan pentingnya FKUB dalam mempromosikan toleransi beragama, advokasi, dan bimbingan untuk umat. Moderasi beragama dilihat sebagai cara pandang yang adil dan konstitusional untuk memperkuat kerukunan.
Prof. Dr. H. M. Faried Wadjedy, Lc., M.A. - “Moderasi dalam Toleransi Antar dan Inter-Umat Beragama.” Beliau menekankan pentingnya menghormati perbedaan pendapat dalam Islam serta menjaga kesatuan dan persatuan, baik intern maupun antaragama, sesuai dengan kaidah yang tidak mempermasalahkan perbedaan yang tidak merusak kesepakatan.
Dr. H. Aminuddin, M.Ag. - “Kebijakan Pemerintah dalam Mewujudkan Moderasi Beragama di Indonesia.” Materinya membahas pentingnya dialog antarumat untuk menjaga kedamaian, terutama menjelang Pilkada serentak pada 27 November 2025, agar berlangsung damai dan kondusif.
Dr. Upi Hastati, S.Ag., M.H. - “Pemilihan yang Inklusif, Harapan Umat Beragama Menuju Pilkada Barru yang Damai.” Beliau menekankan bahwa pemilu inklusif adalah pemilu yang mengakomodasi semua lapisan masyarakat tanpa diskriminasi, guna membangun sistem politik yang adil dan demokratis serta mendorong partisipasi dari semua golongan.
Benyamin Bairu, S.Th. - “Ajaran Cinta Kasih, Kedamaian, dan Moderasi Beragama.” Ia menekankan pentingnya kasih sayang dan saling menghormati, serta merawat kerukunan sebagai landasan bagi masa depan yang lebih harmonis di Barru.
Kegiatan ini diharapkan mampu mempererat tali silaturahmi antarumat beragama dan memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kerukunan di Kabupaten Barru. (din)