Pengukuran Potensi Keagamaan Melalui Religiosity Mapping

Dua ASN Utusan Kemenag Barru Ikuti Pelatihan Pengukuran Potensi Keagamaan di Hotel Melia Makassar

Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Tanete Riaja, Syafruddin dan Prana Komputer Kemenag Barru, Andi Abdullah hadiri kegiatan Pengukuran Potensi Keagamaan di Hotel Melia Makassar

Barru, (Humas Barru) - Penyuluh Agama Islam Kecamatan Tanete Riaja atas nama Syafruddin merupakan PIC Data Keagamaan Kabupaten Barru dan Pranata Komputer, Andi Abdullah yang juga sekaligus PIC SIMDIKLAT, mengikuti kegiatan coaching/finalisasi instrumen pengukuran potensi keagamaan melalui kegiatan religiosity mapping.

Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, dimulai dari hari Rabu - Jum'at, tanggal 5 - 7 Juli 2023 di Hotel Melia Makassar, kegiatan ini dilaksanakan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar. 

Peserta pada kegiatan ini adalah penyuluh agama yang diutus dari 24 Kota/Kabupaten yang telah ditetapkan sebagai PIC atau penanggungjawab kegiatan ini nantinya di kabupaten/kota masing-masing. 

Religiosity Mapping adalah program pemetaan potensi keagamaan berbasis digital yang merupakan supporting system dari program mandatori transformasi digital di Kementerian Agama. Kegiatan ini merupakan program kerjasama antara Balai Litbang Agama Makassar (BLAM) dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.

Seusai kegiatan tersebut, 2 utusan dari Kemenag Barru ini mengungkapkan bahwa menurutnya, pelibatan penyuluh dalam pemetaan potensi keagamaan sangat kontekstual dengan tugas penyuluh agama. Sebagai garda terdepan Kementerian Agama dalam membina umat, penyuluh agama dituntut untuk memahami potensi keagamaan di wilayah binaannya masing-masing.

Adapun masalah yang sering terjadi belakangan ini adalah tidak adanya respon atau tindak lanjut pendanaan keagamaan karena tidak adanya data yang dijadikan acuan. Data yang tidak valid mengakibatkan tidak adanya dasar hukum pengambilan kebijakan.

Setiap penyuluh semestinya memahami potensi keagamaan di setiap wilayahnya, sehingga kendala seperti sulitnya ditemukan data keagamaan yang valid serta tak adanya visualisasi data bagi seluruh stakeholder dapat ditangani. Makanya, kegiatan ini juga menghadirkan para PIC SIMDIKLAT Kabupaten/Kota agar tidak terjadinya missed communication. Di mana yang menjadi sasaran pada kegiatan ini adalah data ditigal keagamaan.

Kegiatan yang berlangsung fullday ini, diikuti oleh 65 peserta yang berasal dari unsur Penyuluh Agama sebagai PIC Kemenag Kab/Kota dari 23 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan PIC SIMDIKLAT Kabupaten/Kota 

 

 

 


Daerah LAINNYA