Dialog Kerukunan Kemenag Pinrang; Perkuat Peran FKUB dan Tokoh Agama untuk Suasana Damai

Dialog Kerukunan Kemenag Pinrang; Perkuat Peran FKUB dan Tokoh Agama untuk Suasana Damai

Maccorawalie, (Humas Pinrang) - Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 tahun 2024, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pinrang bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pinrang mengadakan kegiatan Dialog Kerukunan Umat. Acara ini berlangsung di Aula Kantor Kemenag Pinrang, Jl. Bintang No. 2, Kelurahan Maccorawalie, dengan tema "Optimalisasi Peran FKUB dan Tokoh Agama dalam Menciptakan Suasana Damai dan Kondusif." Selasa, (13/08/2024)

Dialog tersebut dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari para tokoh agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Muslimat NU, DDI, Majelis Kristen, Hindu, Buddha, Baznas, Asosiasi Penyuluh Agama Islam (APRI), Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI), serta pengurus FKUB.

Empat narasumber dihadirkan untuk memberikan materi, yaitu Ketua FKUB H. Sulaiman Taha, Ketua MUI KH. Abdul Salam Latarebbi, Kasubag Tata Usaha Kemenag Pinrang H. Syahrir Haruna, dan tokoh Katolik Yosep. Dialog ini dipandu oleh H. Muntah, Kasi PAI Kemenag Pinrang.

Dalam kesempatan tersebut, Syahrir Haruna menjelaskan tujuh program prioritas Kementerian Agama, di antaranya Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi KUA, Kemandirian Pesantren, Cyber Islamic University, Religiousity Index, serta Tahun Kerukunan Umat Beragama. "Program ini adalah ikhtiar dalam memberikan layanan yang sebaik-baiknya kepada seluruh umat," ungkapnya.

Beliau juga menekankan pentingnya penerapan teori gunung es dalam kehidupan beragama agar tercipta suasana damai dan kondusif sesuai dengan tema dialog tersebut.

Ketua MUI, Dr. KH. Abdul Salam Latarebbi, menyampaikan lima prinsip dalam beragama, yaitu Wasathiyyah (moderat), Tasamuh (toleransi), Musyawarah (kesetaraan), Al-'Adala (keadilan), serta keterbukaan dan dinamisme.

Sementara itu, tokoh Nasrani Yosep menegaskan bahwa perbedaan adalah anugerah dan nikmat dari Tuhan yang harus disyukuri.

Ketua FKUB H. Sulaiman Taha menutup dialog dengan menyampaikan harapan agar tercipta kesamaan visi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagai insan yang berketuhanan Yang Maha Esa, sehingga hidup rukun dan bersatu di tengah perbedaan dapat tercapai. Sikap hidup yang mengembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati, dan saling percaya di antara umat beragama menjadi tujuan utama dari kegiatan ini. (Addis)


Daerah LAINNYA