Makassar, (Inmas Sulsel). Pertemuan berupa pemantapan dan kesiapan dewan hakim MTQ Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan XXX, yang sesuai rencana digelar di Kota Malili Kabupaten Luwu Timur, berlangsung di Aula Kanwil Kemenag Sulsel, KKamis 29 Maret 2018. Turut hadir Pengawas Dewan Hakim Prof. Dr. H. M. Rahim Yunus, MA., Kakanwil Kemenag Sulsel Dr. H. Abd. Wahid Thahir, M.Ag., Kabid Penaiszawa Drs. H. Rappe, M.Pd.
Dalam pertemuan itu, Rahim Yunus yang juga guru besar UIN Alauddin Makassar, mengimbau agar dewan hakim yang terlibat pada MTQ ini, dapat melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya. Amanah yang diberikan dengan latar belakang pendidikan yang ada, mestinya dijaga karena merupakan kehormatan untuk mendapatkan tugas, dalam memberikan penilaian, tentu juga bertolak dari pengalaman-pengalaman MTQ sebelumnya, yang telah dilaksanakan,'' tandas Rahim Yunus yang juga Ketu FKUB Sulsel itu.
Dikatakan, dalam rapat sebelumnya di Biro Kesra Pemprov Sulsel, mengemuka bahwa roh MTQ ada pada dewan hakim. ''MTQ memberi semangat kepada masyarakat, untuk baca Qur'an, dengan cara memperlombakan, Kita ini harus berfastabiqulhairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) mempelajari dan memahami Al-Qur'an,'' tandas pengurus MUI Sulsel ini.
Sebagai pengawas, Rahim Yunus mengajak, agar dewan hakim bekerja dengan baik, maksimal (optimal), dewan hakim tentu saja harus bekerja dengan ikhlas. ''Apa yang disampaikan oleh panitia dengan pembagian-pembagian tugas yang ada, dilaksanakan, termasuk membuat konsep pembagian tugas, siapa melaksanakan apa, siapa mengerjakan apa, dipahami sebagai bagian dari ibadah,'' tandasnya.
Terkait dalam rangka menghadapi perhelatana MTQ Nasional yang rencananya digelar di Medan, Sumatera Utara bulan Oktober mendatang, Rahim Yunus yang juga sehari-hari mengajar di PPS UIM Al-Gazali Makassar ini meminta dewan hakim menjaga netralitas, dan kejujuran yang kerapkali banyak dipegaruhi oleh faktor emosional dan unsur kedaerahan Jagalah kejujuran sebagai inti dalam melaksanakan tugas, menjadikan akhlak mulia, seperti teladan Rasulullah Muhammad SAW.
''Dewan hakim perlu hati-hati bertugas, yang juara 1, juara, jangan juara 1 jadi juara 2 atau juara tiga, harus sportifitas dijunjung tinggi. Begitu pula seterusnya, bertanggung jawab terhadap amanah yang dipercayakan. Melaksanakan betul-betul tugas semampu kita, untuk menghidupkan Al-Quran, baik dari segi bacaan maupun hafalan. dan sebagai dewan hakim selalau bersabar, dan tabah menjalankan tugasnya.
Sementara itu Kakanwil Kemenag Sulsel, mengatakan dewan hakim yang telah dipersipakan, bertugas sesuai keahlian dan tidak melakukan kecurangan yang dapat mengakibatkan even MTQ kehilangan citra sebagai upaya pengembangan syiar Islam. Tahun ini jumlah dewan hakim yang akan bertugas sebanyak 85 orang, ditambah sembilan orang panitera. (dir)