Buka Workshop Penilaian K13 KKG MIN 1 Tana Toraja, Muhammad Bilang Begini.

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makale, (Humas Kemenag Tator) - Kelompok Kerja Guru (KKG) Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Tana Toraja menggelar Workshop Penilaian K13 yang diikuti oleh 30 orang guru dari 4 Madrasah Ibtidaiyah, yaitu Madrasah Ibdtidaiyah Swasta (MIS) Rembon, MIS To'kaluku, MIS Balalo dan MIN 1 Tana Toraja.

Kegiatan Wotkshop yang dihelat di salah satu ruang kelas MIN 1 Tana Toraja ini, dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kab.Tana Toraja H.Muhammad,M.Ag. pada hari Kamis,29/03/3018 pagi.

Workshop penilaian K13 ini juga dihadiri oleh Kepala Seksi Pendidikan Islam Drs.Suardi Sidik,M.Pd.I dan Pengawas Madrasah Sabir,S.Ag, M.Pd,

Usai membuka acara, Muhammad menyampaikan bahwa peserta wotkshop harus bisa menelaah materi yang diberikan agar dapat.menunjang kelanjutan pengembangan pengetahuan anak didik kedepannya.

"Karena sekarang adalah jaman milenia maka guru dituntut lebih giat mengembangkan ilmunya dan lebih inovatif lagi karena anak-anak jaman sekarang begitu mudah mengakses sumber-sumber ilmu pengetahuan melalui internet", kata Muahammad

Tugas utama kita di lembaga Pendidikan Agama Islam (PAI), lanjut Muhammad adalah dakwah islam. inilah yg membedakan kita dengan sekolah-sekolah umum.

"Jangan sepelehkan dakwah Islam di Madrasah karena itu adalah marwah dan susmsum Madrasah yang menjadi pembeda dengan sekolah umum", tuturnya

Dalam uraiannya itu, Muhammad menegaskan bahwa kalau para pendidik di Madrasah salah dalam memberi pengetahuan dasar dan tidak dibarengi dengan penanaman nilai-nialai agama islam maka hancurlah generasi kita 30 tahun ke depan.

"Walau dalam workshop ini kita bisa menata kurikulum 13 sebaik mungkin, namun bila tidak dibarengi dengan muatan-muatan Pendidikan Islam di dalamnya maka ini sama saja dengan sekolah-sekolah umum. Tidak ada bedanya. Padahal ini sangat urgen untuk membentuk karakter anak didik khususnya tentang akhlak dan budi pekertinya", tegas Muhammad

Mengakhiri sambutannya, Kakan Kemenag kelahiran Buton 6 Mei 1972 ini berpesan agar sarana prasarana yang bagus di madrasah mesti diimbangi dengan aspek kualitas SDM di dalamnya. Jaga nama baik madrasah dan ajarkan anak-anak kita tentang Islam yang toleran. Moderasi Islam perlu digalakkan. Anak didik jangan ditekan untuk cenderung pada satu mashab. Ajarkan meraka yang sedang-sedang saja. Hindarkan mereka dari pemahaman islam radikal, serta tanamkan pentingnya kesusuaian akal dan hati nurani. Tutupnya (AB)


Daerah LAINNYA