Parepare, (Humas Parepare) – Hati manusia sejatinya sangatlah rapuh sehingga mudah sekali berubah. Rasulullah pun pernah mengatakan bahwa sesungguhnya hati manusia berada di antara dua genggaman tangan Allah yang Dia bolak-balikkan menurut yang dikehendaki-Nya. Selain memperbanyak doa, upaya lain yang harus kita lakukan adalah mendengarkan ceramah-ceramah agama yang senantiasa mengingatkan kita kepada kebaikan.
Meskipun apa yang disampaikan sudah berkali-kali kita dengarkan, namun karena hati manusia dapat berubah-ubah sehingga kita harus senantiasa memperbaharui keimanan kita melalui tausiyah-tausiyah yang dapat mengingatkan kembali apa yang telah kita ketahui sebelumnya.
Berdasarkan hal tersebut, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama Kota Parepare menjadwalkan untuk sesekali mengisi ceramah agama di sela-sela pertemuan rutin dan arisan yang merupakan program DWP Kemenag Parepare setiap bulannya.
Pada kegiatan rutin kali ini, Jumat 10 Februari 2023, DWP Kemenag menghadirkan penceramah dari kalangan sendiri yakni Kepala MI DDI Kampung Baru, Ustaz Ismail yang merupakan salah satu dai yang cukup terkenal di Kota Parepare.
Ismail mengawali tausiyahnya dengan menyampaikan manfaat menghadiri majelis ilmu yakni tempat berkumpulnya orang-orang yang duduk bersama mendengarkan tausiyah untuk menambah ilmu serta meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
“Barang siapa yang hadir dalam suatu majelis ilmu seperti yang kita lakukan saat ini, maka semua makhluk yang ada di langit dan di bumi pun mendoakan pula,”ujarnya.
Dalam tausiyahnya, ia banyak membahas tentang anjuran berbuat baik sebagai bekal saat ajal menjemput, di mana tidak ada lagi yang dapat membantu selain amal ibadah dan kebaikan yang kita lakukan selama di dunia.
“Dalam Surah Al-Ashr Allah berfirman ‘Demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam keadaan rugi, kecuali orang yang beramal saleh’, kita hidup di dunia hanya sementara dan tempat abadi adalah di akhirat. Olehnya itu mari kita perbanyak bekal dengan sebaik-baik bekal dengan memperbanyak amal saleh selagi kita masih hidup di dunia,”ajaknya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, saat seseorang meninggal dunia ada 3 yang akan menemani dan mengantar ke kuburannya, namun yang dua akan kembali dan hanya 1 yang akan menemani di alam kubur.
“Ketika orang meninggal dunia, ada 3 hal yang mengantarnya ke kuburan yakni hartanya, keluarganya dan amalnya. Namun hanya 1 yang akan menemani di alam kubur yakni amalnya, sementara keluarga dan hartanya akan meninggalkannya. Amalnya tersebut akan setia menemani sekaligus menjadi penentu bagaimana nasibnya di alam kubur,”ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Ismail juga mengingatkan perbuatan yang membuat seorang hamba tidak dipedulikan oleh Allah SWT yakni orang yang memutuskan silaturahmi dan tetangga yang memiliki hati yang dengki.
“Dalam hadis disebutkan, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaknya dia memuliakan tetangga. Tetangga di sini adalah 40 orang yang berada di samping kiri, kanan, depan dan belakang rumah kita,”tambahnya.
Pada intinya kita harus berbuat baik terhadap sesama, karena sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik juga perbuatannya, dan seburuk-buruk manusia adalah yang panjang umurnya namun jelek perbuatannya.(Abul/Wn)