Tiroang (Humas Pinrang) - Diawal tahun pelajaran baru setelah melaksanakan masa Ta’aruf Siswa Madrasah MTs Tarbiyah Al-Azhar Tiroang yang dilaksanakan selama lima hari, biasanya guru mulai mengajar dan murid mulai mengikuti pembelajaran secara aktif. Namun, ditahun pelajaran ini.
Hal tersebut tidak berlaku lagi karena diawal semester ini murid menjalankan aktivitas yang disebut asesmen diagnostik.
Walaupun MTs Tarbiyah Al-Azhar belum menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar. Yang terpenting guru-guru mengetahui konsep Merdeka Belajar itu sendiri.
Asesmen diagnostik adalah sebuah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan siswa, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi siswa.
Sebelum melakukan Asesmen Diagnostik Kognitif. Guru melakukan asesmen Diagnostik Non Kongnitif untuk mengetahui gaya dan minat belajar peserta didik. Saat melakukan asesmen Diagnostik banyak kisah, cerita, dan curhatan siswa yang didengarkan lewat sesi wawancara.
Dalam hal itulah yang menjadi data bagi guru untuk berusaha melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid sesuai profil murid, minat dan gaya belajarnya.
Banyak sekali Minkonsepsi belajar terjadi pada guru terhadap murid. Padahal hal penting yang dilakukan guru adalah menghadirkan pebelajaran bermakna buat murid. Dimana Pelajar Merdeka lebih Mandiri mengerjakan tugas, tahan menghadapi kesulitan, dan adaktif menghadapi perubahan. Merdeka belajar adalah belajar melibatkan murid dalam menentukan tujuan, memberi pilihan cara dan melakukan refleksi terhadap proses belajar dan hasil belajar.
Nisa, Guru MTs Tarbiyah Al-Azhar, mengungkapkan dalam proses wawancara kepada murid ada begitu hal menarik. ‘’Ada murid A yang tidak mampu melaksanakan tugas karena kondisi ekonomi, murid A adalah anak ke-9 dar setiap hari membantu ayahnya ke sawah untuk biaya kehidupannya. Lain halnya cerita murid B yang ingin diberikan kesempatan untuk tampil berpidato jika ada kegiatan Madrasah. Padahal kalau melihat dikelas murid B ini pendiam.’’ Ungkapnya
Asesmen Diagnostik ini semoga menjadi hal penting di lingkungan Madrasah. Dan semua Madrasah di Kabupaten Pinrang bisa menjadikan agenda diawal semester. Karena ini adalah bagian dari Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Lanjutnya.
H.Abd.Salam Latarebbi, Kepala Madrasah menyampaikan kepada seluruh guru dalam Rapat Pembagian tugas ‘’ Para guru teruslah berinovasi, kreatif dan saling berkolaborasi dalam pembelajaran serta menjadi agent of change,’’ ungkapnya. (Anisa Nasir)