Benteng (Humas Sidrap) - Program TDI telah tiba di acara penghujung, tetapi dakwah tidak akan berhenti baik dakwah secara lisan maupun dakwah secara tindakan. Dimana dakwah berasal dari bahasa Arab, yang berarti panggilan, ajakan, atau seruan. Menurut ilmu tata bahasa Arab, kata dakwah berbentuk “isim masdar” yang berasal dari fiil (kata kerja) [da'a] دعا –[yad'u] يدعو [da'watan] دعوة (yang artinya memanggil, mengajak, atau menyeru).
Sehingga arahan Kepala kepesantrenan Faisal Fide terhadap santri di Mesjid Badariyah ,Sabtu 21 /05/22 yakni dakwah itu menyampaikan kebaikan kebaikan , sehingga tetap akan jalan meskipun hanya melalui media media lain sehingga dianjurkan penyampaikan kebaikan kebaikan itu jangan terhenti, meskipun kegiatan TDI telah selesai untuk periode 2021-2022.
Menurut beliau santri sudah menampilkan wajah PPUW di mimbar mimbar,sehingga hal penting sekarang adalah senantiasa melaksanan dan amalkan dari judul ceramah yang telah di bawakan di Mesjid Mesjid selama bulan ramadhan .
Contoh kongkrit Akhlak baik kepada kedua orang tua ,Keutamaan sholat berjamaah, dan judul judul ceramah yang lain setidaknya betul betul harus diamalkan, sehingga menjadi dakwah terhadap diri sendiri kemudian dakwah untuk orang lain.
Pesan selanjutnya bahwa santri adalah orang orang pilihan dan Allah memuliakan orang orang yang menuntut ilmu agama, Allah mengangkat derajatnya orang yang berilmu dengan beberapa derajat.
Dan santri yang menuntut ilmu agama maka Allah akan menempatkan di Syurganya kelak. Tak hanya itu Ustas Alumni PPUW juga menekankan lmu yg tidak diamalkan bagaikan pohon yg tidak berbuah.
Pesan gurutta juga dalam kajian Halaqah jangan sumur yg cari timba tetapi timbalah yang mencari sumur.
Dan pesan selanjutnya yang menurut IMAM SAFII seseorang tidak akan mendapatkan ilmu kecuali 6 perkara diantaranya
1. Pintar
2. Semangat
3. Bersungguh sungguh
4.. Ada Bekal
5. Menuntut ilmu harus berlama lama
6. Harus ada Ustas dan Guru.
Dan akhirnya wejangan wejangan kepala kepesantrenan diakhiri dengan mengajak santri santri bersungguh sungguhlah menuntut ilmu sehingga kelak bisa di rasakan manfaat ilmunya di Masyarakat terkhusus bagi diri pribadi santri itu sendiri.