Makassar, HUMAS KEMENAG – Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) pada 4 – 5 Oktober 2024.
Agenda tersebut terungkap dalam audiensi Pengurus PGMI Sulsel dengan Kakanwil Kemenag HM. Tonang pada Jumat pagi, 20 September 2024.
“Kami dari PGMI memohon restu, petunjuk, dan arahan Bapak Kakanwil terkait agenda besar yang akan kami laksanakan pada tanggal 4 dan 5 Oktober 2024 di Hotel Amadera,” ucap Hj. Darwarti mewakili Ketua PGMI Susel, H. Kaswad Sartono yang berhalangan hadir.
Lebih lanjut disampaikan Sekretaris PGMI Susel ini bahwa Muswil tersebut akan dihadiri oleh 500 guru Madrasah se-Sulsel dan akan dibuka langsung oleh Direktur GTK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
“Muswil akan kita gelar secara hybrid (luring dan daring) dan terkonfirmasi Direktur GTK akan hadir langsung membuka kegiatan ini dengan dihadiri 500an Guru se-Sulsel,” imbuhnya.
Muswil ini juga, terang Darmawati, akan dirangkaiakan dengan pelaksanaan seminar, dengan narasumber Direktur GTK, Kakanwil Kemenag Sulsel, pengurus DPP PGMI dan Rektor UIN Alaudin Makassar.
Dieketahui, rombongan pengurus PGMI Sulsel yang terdiri dari Hj. Hj. Darmawati, Hj. Nurhaedah, Zulfikah Nur, Nurzakinah, Hj. Nurhana, Erniwati, Zaenal Abidin dan Ushanah, diterima Kakanwil Kemenag Sulsel di ruang kerjanya didampingi Kabid Pendidikan Madrasaha H. Wahyuddin Hakim yang juga merupakan Sekjen PGMI.
HM. Tonang menyambut baik audiensi ini. Ia mengatakan PGMI adalah mitra Kementerian Agama, dimana organisasi ini merupakan wadah untuk menghimpun guru-guru madrasah, sehingga diharapkan PGMI dapat memberikan perlindungan dan mengangkat harkat dan martabat guru madrasah.
“Pada prinsipnya Kemenag mendukung kegiatan ini, dan tentu harapan kita bersama melalui PGMI para guru madrasah bisa memperoleh akses untuk meningkatkan kompetensinya, sekaligus mengangkat harkat dan martabatnya,” ujar Tonang.
Pada kesempatan ini, Tonang juga mengungkapkan rasa empatinya pada sejumlah guru yang dinilainya terlilit sejumlah permasalahan sehingga butuh perlindungan dan pendampingan PGMI.
“Selain dari sisi kompetensi, juga ada guru-guru kita yang butuh perlindungan, ada yang punya masalah, baik di internal madrsah, di lingkungan masyarakat atau dengan keluarga. Nah kehadiran PGMI ini bisa memberi solusi,pendampingan dan perlindungan,” harapnya.
Guru madrasah di Sulsel, sebut tonang berjumlah sekira 28 ribu orang, baik ASN maupun Non ASN, sertifikasi maupun non sertifikasi. Mereka kata Tonang mungkin selama ini kurang disapa oleh PGMI, padahal menurutnya ada banyak pontensi disana yang bisa dikembangkan.
“Tolong petakan kompetensi di setiap madrasah. Banyak guru-guru kita yang potensial. Kita harap guru Madrasah bisa setara dengan guru yang lain, serta mendapatkan layanan setara dengan yang lain,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Penmad, H. Wahyuddin Hakim bahwa PGMI bertujuan untuk mewujudkan perhatian kepada madrasah dan menghilangkan kesenjangan kualitas guru.
“PGMI tentu diharapkan dapat mengadvokasi seluruh kepentingan-kepentingan guru, sekaligus memberi perlindungan terhadap maslah yang dihadapi, baik itu tentang masalah hukum dan masalah kesejahteraan,” katanya.
Diakhir audiensi ini dilakukan pengambilan video testimoni dukungan Kakanwil Kemenag Sulsel terhadap pelaksanaan Muswil PGMI Sulsel pada 4-5 Oktober 2024 yang mengusung tema Transformasi Guru Madrasah Menuju Indonesia Emas 2045. (AB)