Makassar, (Humas Sulsel) - Kantor Wilayah Kanwil Kementerian Agama Kemenag Sulawesi Selatan Sulsel gelar Optimalisasi Peran Penyuluh Agama Islam Dalam Pembangunan Nasional di Aula Serba Guna Kanwil Kemenag Sulsel, Senin (13/11/2023).

Selain Penyuluh Agama Islam Kota Makassar, Penyuluh Agama Islam dari Kabupaten Takalar dan Penyuluh Agama Islam Kabupaten Gowa, hadir pula Dirjen Pembimas Islam, Ketua Komisi VIII DPR RI, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Kepala Bidang Urusan Agama Islam.

Dirjen Pembimas Islam, Kamaruddin Amin sebut peran penyuluh bagi masyarakat sangat penting. Dirinya mengibaratkan penyuluh sebagai guru masyarakat, dimana penyuluh harus memahami dan berupaya mengedukasi serta memberi pencerahan persoalan-persoalan yang menjadi keluhan masyarakat sesuai dengan konteks agama yang berkaitan.

"Maka dari itu, penyuluh didorong agar memiliki wawasan yang luas serta merupakan pribadi yang baik," katanya

Lanjut Kamaruddin, walaupun Penyuluh Agama berkewajiban memberi solusi pada masyarakat terkait persoalan agama, kata  Kamaruddin, penyuluh terlebih dahulu harus memperluas wawasan serta aktif berbaur dan bergaul dengan kelompok masyarakat tersebut.

"Sehingga solusi yang kita (Penyuluh Agama) berikan itu mudah diterima, tidak terkesan seperti kita hanya sekedar teori saja," ujarnya.

Sejalan dengan itu, Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi, mengatakan Penyuluh Agama sudah seharusnya berwawasan luas, termasuk melek teknologi. Ashabul Kahfi menilai di era digitalisasi saat ini ada banyak persoalan keagamaan dengan model terbaru. Misalnya penyebaran konten hoaks berbau agama di sosial media. Sehingga, kata Ashabul Kahfi, Penyuluh Agama harus beradaptasi dengan berbagai permasalahan di era digitalisasi.

Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni mengatakan dengan adanya kegiatan tersebut, Penyuluh Agama yang hadir diharapkan memahami peran penyuluh dengan baik dan mengamalkannya melalui peningkatan kinerja di masa yang akan datang. (Wrd)