Penyuluh Agama Islam Award 2023 Tingkat Prov. Sulsel

Buka Penyuluh Agama Award 2023, Kakanwil Ingatkan Dahsyatnya Kekuatan Media Sosial

Makassar (Humas Sulsel) – Setelah dua tahun tertunda akibat pandemic Covid-19, Penyuluh Agama Islam Teladan Tahun 2023 dapat dilaksanakan kembali yang berganti nama menjadi Penyuluh Agama Islam Award 2023 untuk tingkat Provonsi Sulawesi Selatan. (Jumat, 28 Juli 2023)

Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (Penais Zawa) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan H. Abdul Gaffar melaporkan bahwa kegiatan yang bertema “Penyuluh Agama Islam Berkarya, Indonesia Jaya” ini bertujuan menguatkan fungsi dan peran penyuluh Agama ditengah keberagaman masyarakat dan budaya bangsa serta menginspirasi pihak pihak lain untuk ikut memberikan manfaat dan kebaikan untuk masyarakat luas.

“Tahun ini, Seleksi diikuti 63 orang peserta dari unsur penyuluh PNS dan non PNS yang merupakan utusan dari 24 Kabupaten Kota di Sulsel akan memberikan penampilan terbaiknya pada 4 sisi penilaian yakni Portofolio, Vidio, Presentasi dan Karya Tulis.  Peserta Terbaik nantinya akan ditetapkan sebagai Penyuluh Agama Terbaik Tingkat Provinsi yang akan mewakili Sulawesi Selatan berlaga di kancah Nasional yang akan dihelat pada tanggal 7 sd 9 Agustus 2023 di Jakarta,” Jelas Mantan Kakankemenag Kota Parepare.

Penyuluh Agama Islam Award  sebagai wujud apresiasi dan penghargaan atas kerja keras para Penyuluh Agama Islam dalam menjalankan fungsi informative, edukatif, konsultatif, advokatif serta administrative nya selama ini di tengah umat.

Seleksi yang digelar sehari di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan melombakan 7 kategori yakni : 1. Peningkatan literasi Alquran, 2. Pendampingan kelompok rentan, 3.Kesehatan masyarakat, 4. Pemberdayaan Ekonomi Umat, 5. Penegakan Hukum, 6. Pelestarian Lingkungan dan 7. Metode Penyuluhan baru.

Kakanwil Kementerian Agama Prov. Sulsel H. Khaeroni saat membuka Kegiatan ini menyebut Penyuluh Agama Islam Award adalah salah satu wujud apresiasi Kementerian Agama terhadap prestasi kinerja dan aktivitas pengabdian Penyuluh Agama Islam yang mempunyai nilai tambah dalam memberikan layanan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat.

“Momentum seleksi Penyuluh Agama Islam Award ini menjadi sangat bermakna bagi kita semua, manakala kebutuhan akan hadirnya sumber daya penyuluh yang mampu berinovasi dan berkreasi dalam mengembangkan konsep bimbingan dan penyuluhan yang aplikatif dan substantif menjadi sebuah kebutuhan,” ungkap Khaeroni.

Lebih lanjut, Khaeroni mengatakan bahwa Penyuluh Agama Islam Award mengingatkan bahwa penyuluh adalah corong masyarakat di Kementerian Agama. Para penyuluh merupakan garda terdepan yang berkaitan dengan syiar dan dakwah. Menurutnya, penyuluh jangan pernah merasa cukup memberikan dakwah kepada umat. Saat ini para penyuluh harus pintar dan kreartif memanfaatkan Kekuatan Dunia Maya di media sosial dengan konten kreatif, bukan hanya sekedar menyuluh di majelis taklim atau masjid.

“Carilah titik-titik yang belum tersentuh dakwah dengan kreatif, bukan hanya memberikan dakwah di Majelis Taklim. Penyuluh harus mampu mengimbangi dengan konten kreatif dengan optimalkan Kekuatan platform digital dan Media Sosial yang saat ini lagi booming,” Tambah Kakanwil.

Khaeroni menambahkan, Penyuluhan atau dakwah harus memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin. Jika tidak, arus dakwah kian melambat dan tertinggal. Generasi milenial (Gen X, Y, Z) yang akrab dengan teknologi dan media sosial, harus disentuh dengan layanan dakwah dengan memanfaatkan media social.

Akan tetapi, di era digital ini Penyuluh Agama juga diingatkan dan diharapkan agar lebih cakap dan bijak dalam menggunakan media sosial agar pengajaran, pemahaman akan prinsip dan nilai agama bisa tersampaikan, yang utama jangan ikut arus dalam menyebarkan kabar HOAX yang berujung Fitnah, Saring dulu baru Share” Pungkas Kakanwil. (Diah/Wrd)


Wilayah LAINNYA