Kalumeme (Humas Bulukumba) – Iklim madrasah yang baik salah satunya menghadirkan tata kelola perpustakaan yang baik. Perpustakaan yang baik akan banyak dikunjungi oleh peserta didik. Jika perpustakaan sudah banyak dikunjungi oleh peserta didik, itu pertanda baik bagi dunia pendidikan.
Untuk mewujudkan ikhtiar itu, Pengelola Perpustakaan MA PP Babul Khaer Kalumeme Bulukumba mengikuti Bimbingan Teknis Pengeloaan Perpustakaan Sekolah tingkat SMP dan SMA Sederajat se-kabupaten Bulukumba. Kegiatan ini diadakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bulukumba.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis (28/7/22) yang bertempat di lantai dua Rumah Makan Sulawesi. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta yang di mulai pukul 08.00 sampai dengan 14.00 WITA.
Ketua Panitia mengungkapkan landasan kegiatan tersebut karena mengingat banyaknya pengelola perpustakaan yang bukan lulusan dari jurusan perpustakaan. Karena itu, pengelola perpustakaan perlu di bekali ilmu agar dapat mengelola perpustakaan dengan baik dan benar.
Saat dikonfirmasi, Jusniati, S.Pd, Pengelola Perpustakaan MA Babul Khaer Kalumeme menjelaskan bahwa ada beberapa materi yang Ia terima. Di antaranya tentang Pelayanan Perpustakaan, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah dan Akreditasi Perpustakaan. “Kami menerima banyak materi. Dan ini sangat membantu untuk mengembangkan perpustakaan MA Babul Khaer. Kami juga dibekali materi Praktek Pengolaan Bahan Perpustakaan,” jelasnya.
“Narasumber yang terlibat dalam kegiatan ini tidak hanya dari Bulukumba saja, tapi ada juga dari Perpustakaan Provinsi Sulawesi Selatan,” tambah Jusniati yang juga merupakan Sekretaris Fatayat Bulukumba ini,
Dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bulukumba mengungkapkan harapannya agar para peserta, setelah mengikuti kegiatan ini bisa menjalankan tugas dengan baik dan profesional.
Sementara itu, Kepala MA Babul Khaer, Syamsuddin, S.Ag.,M.Pd mengapresiasi pengelola perpustakaan madrasahnya yang ikut kegiatan ini. Ia juga mengharapkan agar tata kelola perpustakaan bisa menjadi daya tarik agar peserta didik suka mengunjungi perpustakaan untuk baca buku dan diskusi. (JS/MY)