Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Sebuah hajatan seremonial berupa Penamatan Akbar Pertama Santri Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) se Kab. Bantaeng Tahun Pelajaran 2017/2018 sukses dihelat, rabu (9/5/18) oleh Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag Bantaeng berkerja sama dengan FKDT (Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah) Kab. Bantaeng.
Sebanyak 340 Santri Diniyah Takmiliyah se Kab. Bantaeng memadati Gedung Balai Kartini didampingi para guru pembina serta beberapa orang tua santri guna mengikuti prosesi penamatan dimaksud.
Hadir Bupati Bantaeng yang diwakili Asisten II Bidang Ekbang Setda Bantaeng bapak Syamsul Suli, SE, MM, Kepala Kantor Kemenag Bantaeng H. Muhammad Yunus, S.Ag, M.Ag, beserta Ibu Ketua DWP Ibu Hj. St. Hasnah Yunus, yang mewakili Polres Bantaeng, yang mewakili KODIM 1410 Bantaeng serta Kepala Seksi PD Pontren Ibu Dra Hj. St. Wahni, M.Pd.
Kegiatan penamatan dengan agenda yang sedemikian padat hingga memakan waktu kurang lebih 5 jam ini selain diisi dengan sambutan-sambutan, juga diisi dengan sejumlah penampilan-penampilan dari para santri.
Kepala Seksi PD Pontren dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Pemerintah Kabupaten yang selama ini telah memberikan perhatian kepada dunia Diniyah Takmiliyah di Kab. Bantaeng dengan pemberian bantuan insentif kepada guru-guru Diniyah sebagai implementasi dari lahirnya Perda Kab. Bantaeng No.5 tahun 2012 tentang Pendidikan Diniyah Takmiliyah dan Pondok Pesantren.
Dengan bangga Hj. Wahni juga melaporkan kepada bapak Bupati dan Kepala Kantor Kemenag Bantaeng bahwa acara penamatan akbar santri Diniyah Takmiliyah ini merupakan yang pertama dilaksanakan di Kab. Bantaeng dengan jumlah santri yang ditamatkan sebanyak 340 orang dari 16 lembaga Diniyah Takmiliyah (13 DTA dan 3 DTW) se Kab. Bantaeng.
Lebih lanjut Hj. Wahni melaporkan bahwa di Kab. Bantaeng selain dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat, Diniyah Takmiliyah ini juga dikembangkan secara terintegrasi oleh beberapa sekolah baik di Sekolah Dasar maupun di tingkat SMP (dulu hingga tingkat SMA), hal mana tidak ditemukan di daerah lain, sehingga tak ayal Kabupaten Bantaeng kerap menjadi rujukan Kabupaten lain guna study banding terkait Pendidikan Diniyah Takmiliyah ini.
Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Bantaeng dalam sambutannya memberi apresiasi dan ucapan selamat kepada segenap pihak yang telah berjuang menghidupkan dan membesarkan Madrasah Diniyah Takmiliyah di Kab. Bantaeng.
"Saya sangat terkesima dengan penampilan-penampilan anak-anak kita santri DTA tadi, ada yang sholawatan, Dzikir Asmaul Husna, ada yang tampil sebagai da'i cilik bahkan tanpa konsep, ini luar biasa, sudah tidak bisa dibedakan mana santri DTA, mana santri Pondok Pesantren". Aku Kakan Kemenag.
"Ini tentu saja berkat bimbingan dari para guru-guru diniyah baik di DTA yang berdiri sendiri maupun yang terintegrasi dengan Sekolah-Sekolah" Lanjutnya.
Mewakili pemerintah, Asisten II Setda Bantaeng yang merupakan salah satu pihak yang turut memperjuangkan lahirnya Perda No. 5 tahun 2012 ini menyatakan cukup bangga melihat hasil dari keberadaan Diniyah Takmiliyah baik yang mandiri maupun yang terintegrasi dengan sekolah ini.
Lebih lanjut beliau mengungkapkan bahwa saat ini Pengalokasian anggaran yang dipakai Pemerintah adalah dengan menggunakan pendekatan program atau yang dikenal dengan money follow program bukan lagi money follow function, sebagai salah satu prinsip anggaran berbasis kinerja atau program, sehingga ini menjadi angin segar bagi setiap sektor yang mampu menunjukkan kinerja atau hasil yang diharapkan, termasuk dunia pendidikan. Pungkasnya. (mhd/arf)
Daerah
PD Pontren Kemenag Bantaeng Bersama FKDT Sukses Gelar Penamatan Akbar I MDT 2018
- Jumat, 11 Mei 2018 | 08:27 WIB