Watampone, (Humas Bone) - Hujan rintik-rintik tidak mampu menghalangi semangat dan keinginan kuat orang tua peserta didik di MIN 8 Bone untuk menjemput putra-putrinya. Meski langit mendung dan jalan raya dipenuhi dengan kemacetan, orang tua tetap bersikeras untuk menggapai pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka.
Dalam suasana bulan Ramadan yang sedang berjalan, ketika umat Muslim menjalankan ibadah puasa, tantangan yang dihadapi semakin besar. Namun, semangat untuk mendukung pendidikan anak-anak mereka mengatasi segala rintangan yang muncul di depan mereka. Jumat, (22/03/2024).
Dengan pakaian basah terkena hujan dan wajah lelah akibat menunggu di tengah kemacetan, para orang tua tetap bertekad untuk sampai ke MIN 8 Bone. Mereka mengungkapkan bahwa tidak ada yang bisa menggagalkan keinginan mereka untuk berpartisipasi aktif dalam pendidikan anak-anak mereka, meski cuaca dan lalu lintas memberikan ujian tersendiri.
Salah seorang orang tua yang tidak mau disebutkan namanya, dengan suara gemetar karena kelelahan, mengungkapkan, "Pendidikan anak adalah prioritas utama bagi kami. Kami siap menghadapi segala rintangan untuk memberikan dukungan penuh kepada mereka, bahkan di tengah cuaca buruk seperti ini."
Kesabaran dan keteguhan hati orang tua peserta didik MIN 8 Bone menjadi cerminan dari cinta dan kepedulian mereka terhadap pendidikan anak-anak. Meskipun dihadapkan pada situasi yang sulit, mereka tetap berusaha keras demi masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus.
Pertimbangan untuk menempuh perjalanan di tengah hujan dan kemacetan bukanlah hal yang mudah, namun kesungguhan mereka mengingatkan kita akan pentingnya peran orang tua dalam mendukung proses pendidikan anak-anak. Keberanian dan ketabahan mereka layak dihargai sebagai contoh inspiratif bagi kita semua.
Melalui perjuangan ini, para orang tua tidak hanya menunjukkan komitmen mereka terhadap pendidikan, tetapi juga membangun semangat kebersamaan dan kepedulian dalam komunitas pendidikan. Kehadiran mereka di MIN 8 Bone tidak hanya sebagai tanda pengantar dan penjemput, tetapi juga sebagai pilar utama dalam membangun masa depan cerah bagi generasi mendatang. (A. Anto/Ahdi)