MTsN Barru Mulai Sosialisasi PPDB, Baju Batik Gratis Jadi Daya Tarik

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Barru, (Humas MTsN Barru) - Mengawali rangkaian agenda Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), MTs Negeri Barru mulai terjun melakukan sosialisasi ke beberapa sekolah dasar. Agenda sosialisasi PPDB ini sudah berlangsung selama saru pekan sejak hari Senin (19/4/2021) hingga Sabtu (24/4/2021) kemarin. 

Dalam sosialisasi ini, MTs Negeri Barru menerjunkan tim yang terdiri dari 12 orang guru. Tercatat hingga hari Sabtu kemarin, total ada 25 Sekolah Dasar yang telah disambangi oleh tim sosialisasi PPDB MTs Negeri Barru yang tersebar di seluruh wilayah di kec. Barru.

Sosialisasi PPDB dilakukan dengan mendatangi langsung SD yang menjadi target sosialisasi. Selanjutnya, tim sosialisasi PPDB MTs Negeri Barru bertemu dengan pimpinan atau guru di sekolah tersebut untuk menyampaikan tujuan sekaligus meminta izin untuk melakukan sosialisasi. Bila memungkinkan, tim dipertemukan dan presentasi langsung di depan para siswa kelas VI apabila memang kebetulan mereka hadir di sekolah. 

Selain presentasi, tim juga membagikan alat sosialisasi berupa brosur kepada calon siswa yang bisa dibawa pulang dan diperlihatksn kepada orang tua mereka. Di brosur tersebut memuat beberapa informasi, di antaranya Profil dan visi misi madrasah, fasilitas, ekstrakuriluler, serta jadwal dan panduan pendaftaran.

Kepala MTs Negeri Barru, Bapak Adil, S.Pd. mengatakan, metode sosialisasi PPDB seperti ini sudah diterapkan sejak beberapa tahun yang lalu dan terbukti efektif dalam meningkatkan jumlah pendaftar.


"Iya, sudah beberapa tahun kita lakukan ini (sosialisasi ke SD). Dan hasilnya cukup memuaskan. Kita harapkan untuk tahun ini jumlah pendaftar bisa lebih meningkat. Apalagi kita ada program gratis baju batik yang insya Allah bisa meringankan beban orang tua," terang Kepala Madrasah MTs Negeri Barru ini.

Terkait pemilihan sekolah dasar yang menjadi target sosialisasi, Wakamad Kesiswaan MTs Negeri Barru, Muhsanang, S.Pd.I., M.pd. menjelaskan bahwa ada dua aspek yang menjadi pertimbangan. Hal tersebut yakni aspek historis dan aspek geografis.

"Ada dua yang menjadi pertimbangan. Pertama dari segi historis, bisa dikatakan sekolah yang kita pilih adalah sekolah yang selalu menyumbang banyak siswa dalam beberapa tahun sebelumnya. Artinya, sekolah-sekolah itu dianggap basis calon siswa kita. Kedua dari segi geografis, sekolah yang kita pilih jaraknya tidak terlalu jauh dari MTs Negeri Barru, atau paling tidak akses transportasi dari dan menuju MTs Negeri Barru tidak terlalu sulit," terang guru bidang studi Bahasa Indonesia ini.

Hanya saja, tantangan sosialisasi di masa pandemi adalah sulitnya bertemu calon siswa secara langsung mengingat masih sedikit SD yang melakukan pembelajaran tatap muka. Bila seperti itu, tim biasanya menyiasati dengan menitipkan brosur kepada pihak sekolah untuk disampaikan kepada calon siswa. (Fadly)


Daerah LAINNYA