Lamongan, (Humas Parepare) – Pembukaan ajang kompetisi Musabaqah Qiraatil Kutub tingkat Nasional (MQKN) ke-7 tahun 2023 digelar di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada Selasa malam, 11 Juli 2023.
Mengusung tema “'Rekontekstualisasi Turats untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia', MQKN yang baru pertama kali dilaksanakan setelah Pandemi Covid-19 ini diikuti oleh 2.195 santri pesantren dan mahasantri Ma’had Aly didampingi para pembina/pendamping yang berasal dari 35 provinsi se-Indonesia.
Pembukaan MQKN 2023 berlangsung meriah, dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, KH.Abdul Ghofur, para Pejabat Eselon 1, Staf Khusus dan Staf Ahli Kementerian Agama, Kepala Kantor Wilayah Kemenag se-Indonesia, Bupati Lamongan serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Sejumlah Kakan Kemenag juga hadir terkhusus bagi Kemenag yang berhasil meraih juara pada ajang MQK Tingkat Provinsi, salah satunya Kota Parepare. Kakan Kemenag Parepare, H. Fitriadi didampingi Plh. Kasi PD Pontren, H. Hasan Basri beserta Staf ikut menyaksikan kemeriahan pembukaan MQKN 2023.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani dalam sambutannya menyampaikan, para santri yang berhasil meraih juara pada ajang ini akan diberikan piagam dan uang pembinaan yang totalnya mencapai milyaran rupiah.
"Para pemenang MQKN 2023, yakni juara I, II, III dan harapan I, II, III pada masing-masing cabang lomba akan diberikan medali, piagam penghargaan, dan uang pembinaan dengan total hadiah mencapai Rp2,7 miliar," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan bahwa pondok pesantren saat ini semakin mengokohkan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan. Hal tersebut dibuktikan dengan para alumni pondok pesantren yang telah menduduki sejumlah posisi penting di dalam pemerintahan. “Presiden kita pernah dijabat oleh alumni pesantren yakni Gus Dur dan Wakil Presiden sekarang yakni Ma’ruf Amin juga alumni pesantren,”ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak mengungkpan rasa bahagia dan ucapan terima kasih atas kepercayaan Kementerian Agama RI kepada Provinsi Jawa Timur sebagai tuan rumah MQKN 2023 yang telah tertunda pelaksanaannya karena pandemi Covid-19.
Ia mengharapkan MQKN 2023 yang akan berlangsung hingga tanggal 18 Juli 2023 ini akan memberikan manfaat, keberkahan serta dampak positif khususnya kepada Provinsi Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya.
Pada MQKN 2023 ini, para santri dan mahasantri akan mengikuti berbagai cabang lomba MQKN sesuai tingkatan/marhalahnya (Ula, Wustha, Ulya, dan Ma’had Aly) seperti Fiqih, Nahwu, Akhlak, Tarikh, Tafsir, Ilmu Tafsir, Hadis, Ilmu Hadis, Balaghoh, Tauhid, Debat Bahasa Arab dan Inggris, Bahtsul Kutub, dan Debat Qanun. Juga diselenggarakan Lalaran Nadhom Amtsilah at-Tashrîfiyah dan Lalaran Nadhom Alfiyah Ibnu Mâlik sebagai Cabang Eksebisi.
Selain ajang berkompetisi, MQKN ini juga menjadi ajang silaturahmi baik antar santri maupun antara pembina/pengurus pesantren se-Indonesia karena pada MQKN tahun ini, juga digelar Halaqah Ulama Nasional yang akan diikuti 300 Kiai/Nyai dari berbagai pesantren di Indonesia.
Untuk diketahui, 6 santri dari 2 pondok pesantren di Kota Parepare mewakili Sulsel ke ajang MQKN ini yakni 3 dari Pontren Al Badar dan 3 dari Pontren Zubdatul Asrar NU. Kakan Kemenag Parepare yang mendampingi langsung para peserta tidak henti-hentinya memberikan semangat agar para peserta dapat mempersembahkan penampilan terbaiknya.(Lnd/Wn)