MI Darul Ulum Giatkan Program Humanis

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Jalanjang, (MI Darul Ulum) - Seiring zaman, metode pendidikan anak-anak berkembang. Dahulu, memaksa bahkan menghukum keras anak atau peserta didik dianggap normal saja. Sekarang tidak lagi. Meski muda, anak-anak tetaplah manusia yang butuh sentuhan memanusiakan.

Unsur kemanusiaan itulah yang menjadi visi Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum Jalanjang, yakni unggul dalam iman dan takwa, iptek, seni budaya, olahraga, dan berjiwa humanis. MI Darul Ulum Jalanjang menjadi  madrasah yang menggiatkan peserta didiknya belajar di luar kelas sebagai bagian dari kampanye madrasah ramah anak.

Kepala Madrasah, Wahidah, S.Pd.I, mengatakan, madrasah ini memang mendesain lingkungan madrasah agar ramah anak. "Dari sana mulai dirancang program hukuman positif, seperti menghafal Alquran atau menulis dalam huruf Arab," kata Wahidah kepada pembantu Humas Madrasah

MI Darul Ulum Jalanjang juga merancang program Jumat humanis yang diisi dengan kegiatan senam bersama, bersih lingkungan di dalam dan lingkungan sekitar madrasah. Pembiasaan doa bersama juga dilakukan melalui istighatsah dan membaca surat pilihan dalam Alquran.

Sebelumnya pada sosialisasi menuju sekolah ramah anak kamis lalu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sudah memberikan arahan agar tiap madrasah menyiapkan indikator penerapan madrasah ramah anak, meski dalam aplikasinya sekolah ramah anak sudah lama bergulir pada madrasah.

Komisioner KPAI, menjelaskan, ketika ada sosialisasi tentang madrasah Ramah Anak di MTsN 1 Bulukumba bahwa, instrumen madrasah ramah anak terdiri atas kurikulum, sarana-prasarana, dan SDM.

Di sisi kurikulum, proses pembelajaran harus ramah anak, tidak ada hukuman fisik, dan hukuman dibuat sebagai proses yang mendidik. Proses pendidikannya juga menjadikan anak sebagai subjek, bukan hanya objek sehingga anak-anak juga berpartisipasi. Mendengarkan pendapat anak juga menjadi salah satu kriteria Madrasah Ramah Anak.

"Dari sisi pengajar, guru harus punya wawasan perlindungan anak yang baik, madrasah  bebas dari kekerasan, dan tidak membiarkan hal yang tidak seharusnya justru terjadi. Begitu juga sarana-prasarana yang sesuai dengan kebutuhan anak. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan juga penting karena sebagian besar pendidikan ada di rumah". Kata Kepala Madrasah, Wahidah, S.Pd.I.

Syarat lain dari sekolah ramah anak adalah tidak adanya kekerasan. "Anti perundungan juga harus jadi main streem dalam program ini," tambahnya. (dir)


Daerah LAINNYA