Kemenag Sinjai

Ketua DWP Kemenag Sinjai A. Nilawati Jamaris Didaulat Sebagai Bunda Stunting Baku Sayang

Ketua DWP Kemenag Sinjai A. Nilawati Jamaris Sebagai Bunda Stunting Baku Sayang, Rabu (10/08/2022) sore. (Foto: Humas Kemenag Sinjai)

Biringere, Sinjai Utara (Humas Sinjai) – Tim Penggerak PKK Kabupaten Sinjai turut mengambil peran dalam membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai dalam upaya penurunan angka stunting (gangguan pertumbuhan pada anak).

Upaya tersebut terlihat saat Tim Penggerak PKK Sinjai me-launching inovasi “Bunda Stunting Baku Sayang” (Bunda Stunting Bersinergi dan Berkolaborasi untuk Sinjai Jaya Bebas Stunting).

Inovasi tersebut resmi dilaunching oleh Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa yang ditandai dengan pengukuhan 5 Bunda Stunting Sinjai termasuk Ketua DWP Unit Kementerian Agama Kab. Sinjai Ny. Andi Nilawati Jamaris di Pendopo Rujab Bupati, Rabu (10/08/2022) sore.

Kepala Bappeda Sinjai, Irwan Suaib menjelaskan, inovasi Bunda Stunting Baku Sayang ini didalamnya terdiri dari unsur Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan, Bhayangkari, Persit, serta Dharma Wanita Kemenag sebagai Bunda Stunting.

Kelima Bunda Stunting tersebut memiliki peran dan sinergi dalam penanganan stunting dengan SMART.

“Mereka akan menjalankan perannya selaku Bunda Stunting yang SMART, yakni Siap mendukung program percepatan penurunan stunting, Memberikan makanan tambahan untuk pemulihan baduta stunting dan ibu hamil, Advokasi pencegahan dan penanganan stunting, Rutin berkunjung ke posyandu, dan Temani remaja dan calon pengantin cegah stunting,” jelasnya.

Sementara, Bupati Sinjai dalam sambutannya membeberkan bahwa berdasarkan hasil SSGBI tahun 2021, kondisi prevalensi stunting di Sinjai kini berada diangka 30,1 persen yang pada 2019 lalu berada pada angka 34,28 persen.

Olehnya itu, melalui inovasi Bunda Stunting Baku Sayang tersebut, dapat memaksimalkan perannya dalam membantu pemerintah menurunkan stunting di Bumi Panrita Kitta.

“Kita targetkan hingga 2023 nanti, angka prevalensi stunting bisa kita turunkan hingga 14 persen. Mudah-mudahan para Bunda Stunting yang telah kita kukuhkan, akan bekerja dengan maksimal untuk bersama-sama menurunkan stunting di Kabupaten Sinjai,” pintanya.

Sosialisasi dan edukasi dapat terus dimaksimalkan oleh Bunda Stunting hingga ke tingkat desa dan kelurahan, sehingga masyarakat bisa memahami pentingnya pemenuhan asupan gizi yang baik kepada anaknya. Pesan A. Seto Ghadista Asapa

Dalam kegiatan launching inovasi Bunda Stunting Baku Sayang, juga dirangkaikan dengan pemberian tablet tambah darah secara simbolis kepada remaja putri. (Arf/Isn)


Daerah LAINNYA