Kegiatan FKUB Kabupaten Gowa

Kakanwil Kemenag Sulsel : Menjaga Persatuan Menuju Tahun Seksi 2024

Dialog ditutup oleh Kakanwil Kemenag Sulsel

Sungguminasa (Humas Gowa). Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, KH. Khaeroni membawakan materi sekaligus menutup kegiatan Dialog Umat dan Pembinaan Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh FKUB Kabupaten Gowa di Aula Al Amanah, Jumat (5/5/2023).

Di hadapan para pengurus dan anggota FKUB, Khaeroni menyampaikan rasa syukurnya hidup di Indonesia yang memiliki keanekaragaman luar biasa. Salah satu Keanekaragaman yang disebutnya adalah kurang lebih 300 bahasa yang di gunakan di Indonesia "Sulawesi Selatan ada 14 bahasa, bahasa Bugis, bahasa Makassar, bahasa Toraja, dll," ungkapnya di hadapan peserta dialog yang dibuka oleh Wakil Bupati Gowa itu.

"Indonesia juga memiliki keanekaragaman adat istiadat serta memiliki banyak pulau, dan ini merupakan keanekaragaman yang sudah ditakdirkan Allah SWT," lanjut Kheroni menjelaskan keanekaragaman Indonesia.

Berbagai macam keanekaragaman inilah yang menjadikan Indonesia sebagi kiblat Toleransi Beragama. Keragaman ini seharusnya dapat menyatukan. "Oleh karena itu tidak ada alasan apapun kita yang berbeda ini beradu argumen untuk saling menyalahkan atau membenarkan diri sendiri," imbuh Khaeroni.

Pada kesempatan tersebut Kakanwil juga mengungkapkan bahwa keanekaragaman dan perbedaan jika bersatu akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Baik perbedaan latar belakang suku maupun agama jika bekerja sama akan memiliki kekuatan yang luar biasa. "Jika bicara perbedaannya, maka kita semua ini berbeda, tidak ada yang sama," paparnya.

Lebih lanjut Khaeroni menjelaskan tentang perbedaan. Ada banyak perbedaan di kehidupan sehari-hari ditengah masyarakat pada umumnya. Perbedaan dalam memilih Presiden juga tidak seharusnya membuat perpecahan. Pilihan berbeda itu hal biasa dan kita harus menghargai pilihan orang lain.

Mengutip QS. Annisa ayat 59 "aṭii'ullaaha wa aṭii'ur-rasụla wa ulil-amri mingkum," ia menjelaskan siapapun presidennya harus kita taati.

Sebelum mengakhiri materinya, Khaeroni berpesan kepada semua anggota FKUB untuk menggunakan rumah atau tempat ibadah sebagaimana mestinya. "Saya mengimbau rumah ibadah tidak digunakan untuk politik praktis atau kampaye, agar umat tidak terpecah belah," imbau Kakanwil.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Kakan Kemenag Gowa, Ketua dan Sekretaris FKUB Kabupaten Gowa, dengan para peserta dari berbagai agama yang ada di Kabupaten Gowa. (Qq)


Daerah LAINNYA