Palopo, (Inmas Palopo) - Dalam rangka menguatkan dakwah Islam sebagai rahmatan lil-alamin dalam mewujudkan masyarakat yang damai maka di pandang perlu Ikatan Muballigh Kota Palopo (IMKOP) melakukan penyegaran kepada seluruh mubaligh di kota Palopo seputar problematika dan semangat dakwah sembari menyongsong datangnya bulan suci ramadhan. IMKOP sebagai salah satu lembaga yang mempersatukan muballigh di kota Palopo ini berperan sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat,beragama dan di semua sendi kehidupan.
Selasa 08/05/18 berlokasi di Aula kantor urusan agama (KUA) kec. Wara timur kota Palopo acara tersebut di gelar dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten pada bidangnya masing-masing, peserta yang hadir pun datang dari berbagai kalangan yang hampir dari keseluruhannya adalah muballigh di kota Palopo.
IMKOP yang di ketuai Rektor STAIN Dr.Abdul Piro,MA turut mengambil bagian dalam menyampaikan materi mengenai " Problematika da'wah masa kekinian". Menurut Abdul Pirol dengan hadirnya teknologi komunikasi dan informasi ini harus disikapi oleh para muballigh dengan bijak karena hal tersebut bisa saja membawa pengaruh negatif namun juga punya manfaat yang baik. " bisa kita bayangkan dengan sebuah smart phone saja kita bisa menyimpan beribu-ribu buku dan informasi apa saja dari seluruh dunia bahkan Al-quran pun di masa kekinian ini sudah di simpan di dalam smart phone dan dapat di bawa kemana-mana" ujar beliau.
Fenomena perkembangan tersebut sebagai dampak modernisasi di era kekinian yang perlu menjadi perhatian para muballigh dalam materi da'wah nya agar masyarakat tidak mudah terjerumus,terpengaruh dan terperangkap oleh informasi-informasi yang menyesatkan bahkan informasi yang mengarah kepada ujaran kebencian yang dapat melahirkan konflik antar kelompok dan golongan.
Dalam kesempatan yang sama kepala kantor Kementerian agama kota Palopo Drs.H.Usman,M.Ag di daulat untuk memberikan materi pada acara tersebut.materi yang di bawakan kakan Kemenag mengacu pada " kebijakan Kementerian agama RI dalam penyiaran da'wah " beliau memulainya dengan mengulas tentang bagaimana para muballigh menyampaikan da'wah nya dengan tidak meresahkan masyarakat . " kita harus punya konsep yang baik , berkualitas agar kita dapat terhindar dari polemik yang tak ber ujung " tutur H.Usman
Beliau juga menekankan kepada para muballigh bahwa dalam menyampaikan da'wah tidak membuat masyarakat terkotak-kotak, untuk itu dalam dakwah harus mengutamakan esensi da'wah itu sendiri. Dalam da'wah harus disampaikan santun dengan bahasa yang baik,hindarilah ucapan-ucapan yang bisa di artikan sebagai ujaran kebencian, giringlah materi da'wah kita kearah nuansa yang mendidik yang dapat meningkatkan kapasitas diri dan ibadah.
Pada akhir materi kakan Kemenag menegaskan agar materi da'wah yang di sampaikan tidak boleh bertentangan dengan UUD 45,Pancasila,NKRI dan Bhineka Tunggal Ika , materi juga tidak boleh mempertentangkan unsur SARA, tidak bermuatan unsur penghinaan terhadap golongan atau kelompok tertentu, tidak bermuatan kampanye ( politik praktis ) atau promosi produk dan yang terakhir harus tunduk kepada peraturan hukum. Inilah materi yang menjadi kebijakan Kementerian agama RI yang di paparkan Kakan Kemenag Dalam acara refreshing muballigh.(Rdp/arf).