H.Muhammad Support Program Pelayanan Kesehatan Yang Digagas RSB Dan Baznas Tator.

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makale, (Inmas Tator) - Masih segar dalam ingatan kita "tragedi' wafatnya seorang guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tana Toraja, Ratnawati,S.Pd pada tanggal 15 Februari 2018, yang meregang nyawa setelah berjuang melahirkan putri bungsunya.

Kemarin, Minggu (6/5/2018) duka itu kembali menimpa satu-satunya Madrasah Aliyah Negeri di Tana Toraja ini. Sekitar pukul 15.00, di RSU Dr.Wahidin Sudiro Husodo Makassar, Suhardi Tandi Randa,SE kembali kepangkuan sang Khaliq.

Pria kelahiran 7 Juli 1981 yang dikenal ramah dan aktif dalam kegiatan kepramukaan ini meninggalkan seorang istri, 2 orang putri dan 1 orang putra.

Suhardi bergabung dengan keluarga besar Kementerian Agama Kab.Tana Toraja, dengan mengawali karirnya sebagai Guru Bukan PNS (GBPNS) di MAN Tana Toraja sejak tahun 2009.

Oleh Rekan-rekannya, pria sabar nan santun ini dikenal dekat dengan siswa-siswinya, karena ia memang diserahi amanah sebagai pembina OSIS dan kepramukaan.

Suami dari Yunita ini sempat dirawat di RS Lakipadada sebelum dirujuk ke RS Unhas Makassar pada tanggal 2 Mei karena keluhan sakit kepala yang tak tertahankan.

"Setelah melewati proses pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging), sama sekali tidak ditemukan adanya tumor di otak sebagaimana yang kita kuatirkan selama ini. Dan ternyata menurut dokter yang menangani, ada sejenis virus atau bakteri yang menyerang pusat syaraf yang melumpuhkan sistem syaraf secara keseluruhan", ungkap Sudarmin Tandi Pora,S.Ag,M.Pd.I dengan mata sembab menceritakan riwayat penyakit yang merenggut nyawa adiknya itu.

Jenasah Suhardi tiba di rumah duka di Mandetek pukul 04. 30 dini hari, dan rencananya akan dikebumikan hari ini (7/5) pukul 13.00 (ba'da dhuhur).

Kepergian almarhum sungguh mengagetkan rekan-rekan kerjanya, baik di MAN maupun di SMK Tira Rantetayo, dimana almarhum juga mengabdi sebagai tenaga pengajar.

"Kami sangat kehilangan. Mulai dari Muhammad Faisal yang wafat ketika porseni HAB ke-70 di Parepare usai beramain futsal, disusul ibu Ratnawati guru matematika kami, dan sekarang kami kembali kehilangan Suhardi Tandi Randa guru Seni Budaya", Tulis Kepala MAN Tana Toraja, Drs.Sampe Baralangi,M.Sc.via WhatsApp group Kemenag Tator.

"Kami di MAN betul-betul diuji oleh Allah secara bertubi-tubi. Tapi ya itulah kehendak Allah yang Maha Kuasa. Kami tetap yakin badai Insya Allah akan berlalu. Semoga Allah senantiasa memberikan yang terbaik.", lanjutnya. Kakan Kemenag Tana Toraja H.Muhammad,M.Ag, juga menyampaikan ungkapan duka yang mendalam atas berpulangnya Suhardi,SE.

"Walau almarhum belum berstatus PNS, namun dedikasi dan pengabdiannya untuk institusi Kemenag, terutama MAN Tana Toraja sangat luar biasa. Almarhum sosok yang bisa menjadi tauladan bagi rekan-rekan sesama GBPNS yang etos kerjanya tidak diragukan lagi, bahkan melebihi PNS", ujar Muhammad. (AB/MF)


Daerah LAINNYA