Hindari Hukuman Fisik, Begini Cara Kepala MAN 2 Bone Hadapi Siswa Yang Terlambat

Photo: doc Ayyub Hamzah

Tanete Riattang, (Humas Bone)- Menghukum tidak mesti dengan fisik. Hal inilah yang dicontohkan Kepala MAN 2 Bone, H. Muslimin, saat pagi menjemput siswa di depan gerbang madrasah.

Beberapa siswa tampak hadir terlambat saat bel masuk telah berbunyi. Bersama guru Bimbingan dan Konseling (BK), Ridwan Rahmat, siswa terlambat dikumpulkan. Satu persatu, mereka ditanya perihal alasan sehingga hadir terlambat.

Alasannya pun bervariasi, mulai dari telat bangun pagi, ada yang karena harus mengantar adik dulu ke sekolah, tidak memiliki kendaraan sehingga harus berjalan kaki, hingga karena alasan makan nasi kuning dulu baru ke sekolah.

Atas alasan tersebut, H. Muslimin memaklumi. Ia pun memberi sejumlah tugas pada siswa sebelum disilahkan masuk ke kelas. "Kita nak, coba bacakan Tasyahud Awal dan Akhir dalam shalat". Kepada siswa lainnya, "kita nak, coba hafalkan surah Al-Insyirah". 

Begitu seterusnya, cara H. Muslimin memberi punishment (hukuman) secara bergantian pada siswa yang terlambat. Hal ini menurutnya, merupakan pendekatan humanis agar siswa selalu dirangkul, tidak diabaikan atau bahkan tidak memberi hukuman fisik, agar mereka paling tidak menyiapkan diri untuk kembali mengulang-ulang bacaan shalat atau hafalan Al-Quran yang mungkin terlupakan. (Daud/Ayyub)


Daerah LAINNYA