Angkona (Humas Lutim) – Siswa MIS Al-Falah DDI menjadi buah bibir setelah menampilkan pertunjukan “Angkona Berdarah” pada pagelaran “Roadshow Budaya Kabupaten Luwu Timur “ yang dipusatkan di Lapangan Desa Solo Kecamatan Angkona (Rabu,23/8/2023)
Sebagai pembuka acara yang pertama yakni pementasan budaya yang menampilkan Tari Paduppa yang dilanjutkan dengan Budaya “ Angngaru’ “ yang dibawakan oleh ananda Muh. Sultan Alfariza yang merupakan siswa kelas 6. Yang dilanjutkan dengan pementasan “ Sigajang Laleng Lipa “ yang dipentaskankan oleh ananda Muh. Ridwan siswa kelas 5 dan pasangannya Muhammad Syafar Al-Baroqah siswa kelas 6, dimana mereka adalah siswa MIS Al-Falah DDI Angkona.
Mereka bisa tampil memukau walaupun latihannya kurang dari satu minggu di bawah bimbingan ibu Anita Tarmin dan ibu Aska serta Bapak kepala madrasah.
“Alhamdulillah, banjir pujian dan standing applause dari bapak Bupati Luwu Timur H. Budiman, Bapak Camat dan para kepala desa lingkup kecamatan Angkona, para pejabat SKPD lingkup kabupaten serta para peserta roadshow dan masyarakat yang ikut menyaksikan pementasaan anak-anak kita.” Ungkap Kepala Madrasah, Natsir.
Napak tilas dari budaya “Angngaru” itu sendiri merupakan ikrar atau sumpah yang diucapkan orang-orang Gowa pada jaman dahulu. Tradisi ini biasanya diucapkan oleh abdi raja kepada rajanya atau sebaliknya, oleh raja kepada rakyatnya.
Sedang “Sigajang Laleng Lipa” atau “Sitobo Laleng Lipa” adalah ritual bertarung dalam sarung menggunakan senjata tradisional yakni “Badik” atau “Kawali” yang dilakukan oleh dua orang.
“Sigajang Laleng Lipa” dilakukan khususnya pada masyarakat suku Bugis-Makassar untuk mempertahankan harga diri dan martabat.
Tradisi ini dilakukan ketika ada pihak yang bertikai yang tidak bisa terselesaikan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat, walaupun nyawa jadi taruhannya.