Pangkajene (Humas Sidrap) – Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kabupaten Sidenreng Rappang menggelar Kemah Moderasi Beragama ROHIS yang berlangsung di UPT SMAN 2 Sidrap.
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai Jumat, 15 November 2024, hingga Ahad, 17 November 2024, Dengan mengusung tema "Upaya Mewujudkan Organisasi ROHIS Sebagai Media Pemersatu Bangsa di Tengah Masyarakat yang Beragam", acara ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di kalangan generasi muda, khususnya pelajar.
Menurut Kasi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kementerian Agama Kabupaten Sidrap, yang juga bertindak sebagai penasehat kegiatan, acara ini diikuti oleh 111 peserta yang berasal dari siswa-siswi SMA/SMK se-Kabupaten Sidrap. Menariknya, kegiatan ini juga direncanakan melibatkan 15 siswa beragama Hindu yang tergabung dalam ROHIM (Rohani Hindu), yang akan bergabung pada Sabtu, 16 November 2024.
Kemah Moderasi Beragama bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa tentang pentingnya toleransi, keberagaman, dan harmoni antarumat beragama. Kolaborasi peserta dari berbagai agama menjadi bukti nyata semangat moderasi yang diusung oleh acara ini.
Acara dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidrap, yang juga dijadwalkan memberikan materi tentang pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari.
Penanggung jawab kegiatan, Abd Rahman, menyampaikan bahwa berbagai kegiatan menarik telah disiapkan, termasuk diskusi kelompok, sharing session, permainan edukasi, dan kegiatan keagamaan. Semua rangkaian kegiatan bertujuan untuk menanamkan sikap saling menghormati di tengah keberagaman.
Kasi PAIS menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi peserta untuk menjadi duta moderasi di sekolah masing-masing. "Kemah Moderasi Beragama adalah upaya kita untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki wawasan keberagaman yang luas dan sikap toleransi yang kuat," ujarnya.
Dengan suasana kebersamaan yang tercipta selama kegiatan, diharapkan nilai-nilai moderasi beragama dapat terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh para peserta, sehingga menjadi generasi yang berkontribusi pada kerukunan di masyarakat.(AH)